Salah seorang rakan Eno korban pembunuhan sadis,mengatakan bahwa dia telah bermimpi bertemu dengan Eno, dalam mimpi itu Eno meminta tilam berdarah yang menjadi saksi bisu pembunuhan itu untuk di kubur. Difahamkan dari detik.com.rakan eno yang mesra dipanggil dengan ita telah memahamkan mimpinya itu kepada Macida Dedi manager HRD PT Polyta Global Mandiri kiang tempat eno dan ita berkerja. Menurut ita mimpinya itu pertama kali berlaku pada malam jumaat lalu 20.05.2016 seminggu selepas kejadian. Kemudian mimpi yang sama berulang kembali pada malam jumaat kelmarin 27.05.2016.sejurus waktu malam kematian Eno pada malam jumaat 13.05.2016 lalu. Ita pun kemudian menyampaikan pesanan itu kepada ahli keluarga eno terlebih dahulu sebelum menceritakannya kepada manager tempat kerjanya. Setelah berbincang dengan ahli keluarga, Dedi kemudian melaporkan pesanan itu kepada kepada penyelidik Unit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk meminta izin mengembalikan barang bukti tilam berdarah tersebut agar di serahkan untuk dikubur sesuai dengan permintaan Eno. Setelah mendapat izin tilam berdarah itu dikuburkan semalam pada tengah hari yang di biayai oleh manager kilang tempat Eno bekerja dulu. Katanya sebelum di makamkan tilam berdarah itu mandikan dan dimasukkan kedalam plastik kemudian di solatkan selayaknya jenazah dan dimakamkan bersebelahan dengan makam Eno. Sementara mengenai Perkembangan terkini ketiga pelaku, Rahmad Alim 15, Rahmat Arifin 23, Imam Harpiadi, 24 serta barang bukti cangkul,bantal berdarah,garpu,handphone milik Eno telah di serahkan kepada pusat kepolisian kejari tangerang. Ketiga tiganya sudah pun mempunyai fail yang lengkap, bukti pembunuhan yang kukuh selanjutnya akan di tindak teruskan kepolisian kejari tangerang untuk menanganinya sebaik mahkamah negeri itu menjatuhkan hukuman kepada tiga pelaku yang telah di jerat dengan hukuman gantung sampai mati atas pembunuhan bersiri.
No comments: